Wednesday 31 August 2016

Kemendikbud Resmi Lepas 3000 Guru SM-3T 2016

Banda Aceh - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi melepas 3000 guru Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM-3T) angkatan VI pada rabu sore, 31 Agustus 2016. Pelepasan ini di lakukan secara serentak melalui Teleconference yang di ikuti oleh 11 Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) seluruh Indonesia.

LPTK tersebut meliputi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Aceh, Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Malang (UM), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).
Guru SM-3T Aceh sedang mengikuti pelepasan secara Telecon-
ferencedi Gedung ICT, Universitas Syiah Kuala
(Foto: Nurhamidah) 

Mukhlis Hidayat, S.Pd, M.Kom, Manager SM-3T Aceh (kiri),
Dr. Djufri, M,Si, Dekan FKIP Unsyiah (tengah),  Dr. Bahrun Abubakar, M.Pd,
Koordinator SM-3T Aceh (kanan)
(Foto: Nurhamidah)

Pelepasan SM-3T dilakukan melalui Teleconference yang di ikuti
 oleh 11 LPTK seluruh Indonesia.
(Foto: Nurhamidah)

Pelepasan berlangsung di setiap Universitas penyelenggara.  Untuk wilayah Aceh, diadakan di Gedung ICT Lantai III, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Awalnya pelepasan secara simbolis ini akan di laksanakan oleh Mendikbud, Muhadjir Effendy. Namun Muhadjir tidak bisa hadir dikarenakan  mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berkonsultasi dengan pimpinan KPK mengenai persoalan-persoalan di sektor pendidikan. Oleh karena itu, acara pelepasan di wakili oleh  Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Sumarna Surapranata.

Melalui Dirjen GTK yang dilakukan secara daring atau konferensi video langsung dari kantor KemendikbudSumarna Surapranata menyampaikan supaya pemerintah daerah dan masyarakat menerima dengan baik kedatangan para guru SM-3T ke daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) nantinya. Melalui guru SM-3T ini Kemendikbud berharap  dapat mempercepat pembangunan pendidikan di daerah 3T.

Guru muda sudah di berikan pembekalan melalui kegiatan prakondisi selama 15 hari dan mereka sudah siap di tempatkan di daerah pedalaman. “InsyaAllah sudah siap, mulai dari persiapan mental maupun fisik dan kami juga siap di tempatkan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat”, ujar Iqbal, guru muda SM-3T Aceh.

Guru muda SM-3T akan berangkat ke daerah penempatan mulai 1 September 2016. Unsyiah nantinya akan memberangkatkan sebanyak 48 Guru SM-3T pada  4 september 2016 .

Rektor, dan  civitas akademika turut hadir saat Teleconference, mereka menyampaikan kesiapan masing-masing LPTK untuk mengikuti program SM-3T 2016.

Dekan FKIP Unsyiah, Dr. Djufri M. Si juga menyambut dengan positif  pelepasan guru SM-3T yang di laksanakan secara Teleconference. “Saya kira Teleconference seperti ini perlu dilaksanakan, dengan begitu kita bisa melihat persiapan-persiapan dari seluruh Universitas penyelenggara SM-3T”, kata Alumni S3 Institut Pertanian Bogor ini.

SM-3T merupakan program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah 3T selama 1 tahun untuk mempersiapkan pendidik profesional. Program ini di dirikan sejak tahun 2011, dan sekarang sudah melahirkan enam generasi.

Penulis: (Nurhamidah/midahponggeok.blogspot.co.id)

No comments:

Post a Comment

Pages - Menu